Pentingnya
Manajemen Proyek
Sistem informasi proyek memiliki tingkat kegagalan
yang tinggi. Pada hampir setiap organisasi, proyek sistem informasi memakan
waktu dan biaya terlalu banyak untuk diimplementasikan dari yang diantisipasi
awalnya, atau sistem yang telah selesai tidak berfungsi dengan baik. Ketika
suatu sistem informasi gagal berfungsi atau memakan biaya terlalu besar untuk
dikembangkan, perusahaan mungkin tidak akan dapat memperoleh manfaat dari
investasi sistem mereka , dan sistem tersebut mungkin tidak dapat memecahkan
masalah sebagaimana tujuan awalnya.
Sasaran
manajemen Proyek
Proyek adalah serangkain aktivitas yang berhubungan
yang terencana untuk mencapai sasaran bisnis tertentu. Proyek-proyek sistem
informasi meliputi pengembangan sistem informasi baru, perbaikan sistem yang
sudah ada, atau penggantian atau peningkatan infrastruktur TI perusahaan.
Manajemen
proyek mengacu pada pengetahuan, keahlian, perangkat, dan teknik untuk mencapai
sasaran tertentu dalam batasan anggaran dan waktu yang ditentukan. Aktivitas
manajemen proyek meliputi perencanaan pekerjaan, penilaian resiko, estimasi
sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, pengaturan
pekerjaan, pengadaan SDM dan bahan baku, penugasan, pengarahan aktivitas,
pengendalian eksekusi proyek, pelaporan kemajuan, dan analisis hasilnya. Cakupan
atau scope mendefinisikan pekerjaan mana yang termasuk atau tidak termasuk ke
dalam suatu proyek.
Waktu adalah jumlah waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Manajemen proyek biasanya
menentukan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan komponen utama pada
suatu proyek. Setiap komponen ini kemudian akan dipecah-pecah menjadi banyak
aktivitas adan tugas.
Biaya didasarkan pada waktu untuk
menyelesaikan proyek dikalikan dengan biaya sumber daya manusia yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek tersebut. Biaya proyek sistem informasi juga
termasuk biaya peranti lunak dan lingkup kerja.
Kualitas adalah indikator seberapa jauh
hasil akhir dari sebuah proyek memenuhi sasaran yang diberikan oleh pihak
manajemen. Kualitas proyek sistem informasi biasanya berujung pada peningkatan
kinerja dan pengambilan keputusan organisasional. Kualitas juga berkenan dengan
akurasi dan ketetapan waktu dari informasi yang dihasilkan oleh sistem baru,
dan kemudahan penggunanya.
Resiko mengacu pada masalah potensial
yang dapat mengancam keberhasilan proyek. Masalah potensial ini dapat
menghambat sebuah proyek dalam mencapai sasaran dengan cara memperpanjang waktu
dan memperbanyak biaya, menurukan kualitas hasil proyek, atau menghalangi
proyek tersebut diselesaikan.
Penganggaran
Modal unutk Sistem Infromasi
Model penganggaran
modal adalah satu teknik mengukur nilai investasi dalam proyek investasi modal
berjangka panjang.
Model penganggran modal
yang mendasar dalam mengavaluasi proyek teknologi informasi adalah :
·
Metode
pembayran kembali
·
Tingkat
pengembalian atas investasi akuntansi
·
Nilai
sekarang bersih
·
Tingkat
pengembalian internal
Model penganggaran modal bergantung pada
pengukuran arus kas yang masuk dan keluar perusahaan. Proyek modal menghasilkan
uang yang masuk dan uang yang keluar pada perusahaan. Biaya investasi untuk
proyek sistem informasi adalah arus kas keluar yang sifatnya segera, yang
disebabkan oleh pengeluaran untuk peranti keras, peranti lunak, dan tenaga
kerja.
Mengelola
resiko proyek
Dimensi
risiko proyek
· Ukuran proyek. Semakin besar proyeknya-seperti
yang diindikasikan oleh pengeluaran uang.
· Struktur proyek. Beberapa proyek jauh lebih
terstruktur daripada yang lainnya.
· Pengalaman dengan teknologi. Risiko proyek meningkat apabila
tim proyek dan staf sistem informasi tidak memiliki keahlian teknis yang
dibutuhkan.
Manajemen
Perubahan dan Konsep Implementasi
Konsep Implementasi
Implementasi adalah
semua aktivitas organisasional yang berhubungan dengan penggunaan, manajemen,
dan rutinisasi dari sebuah inovasi, misalnya sistem informasi baru. Dalam
proses implementasi, analisis sistem adalah seorang agen perubahan.
Peran Pengguna Akhir
Partisipasi pengguna
dalam perancangan danm operasi dari sistem informasi membawa beberapa hasil
positif. Hubungan antara pengguna dan spesialis informasi biasanya menimbulkan
masalah untuk upaya implementasi sistem informasi. Pengguna dan spesialis
sistem informasi cenderung mempunyai latar belakang, kepentingan, dan prioritas
yang berbeda.
Dukungan dan Komitmen Manajemen
Apabila sebuah proyek
sistem informasi mendapatkan dukungan dan komitmen manajemen pada berbagai
tingkatan, ini akan cenderunbg dipahami positif baik oleh pengguna maupun oleh staf
layanan informasi teknis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar